Kamis, 08 April 2010

MAKALAH ILMU PENDIDIKAN
LINGKUNGAN PENDIDIKAN
Disusun sebagai tugas mata kuliah Ilmu Pendidikan
Dosen Pengampu :
Ahmad Fauzi, M.ag














PENYUSUN :
Nur Laili Hidayatu Zulfa
Binti Umayah
Imro’atus Sholihah
M. Badi’ Umnu Sabi’
Muh. Ikhsanur Rizal

PROGRAM S1 PAI
SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH
“ AL – MUSLIHUUN “
TLOGO - KANIGORO - BLITAR
TAHUN 2010











Kata Pengantar

Alhamdulillah, segala puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas karunia - Nya lah kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah Ilmu pendidikan Islam ini.
Sholawat salam semoga tetap terlimpakahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang akan selalu dan selalu kita harapkan syafa’atnya sampai akhir nanti.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Ilmu Pendidikan Islam semester II tingkat 1.
Harapan kami, kiranya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca untuk dijadikan sebagai bahan referensi dalam wacana pendidikan.
Akhir kata, tak ada gading yang tak retak. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami dengan senang hati akan menerima kritik dan saran yang konstruktif untuk perbaikan makalah kami selanjutnya.


Blitar, 01 April 2010

Tim penyusun Tim Lima












Daftar Isi

Halaman judul.................................................................................. I
Kata Pengantar ................................................................................ II
Daftar Isi ........................................................................................ III

BAB I
PENDAHULUAN.............................................................................1
BAB II
LINGKUNGAN PENDIDIKAN........................….....................…..2
BAB III
PENUTUP.........................................................................................8
Daftar Pustaka ..................................................................................9
















BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Pendidikan bagi kehidupan manusia merupakan kebutuhan mutlak yang harus segera dipenuhi. Tanpa peranan pendidikan sama sekali mustahil suatu kelompok manusia dapat hidup berkembang sejalan dengan mimpi dan cita –cita untuk sejahtera maju dan bahagia menurut konsep dan pandangan hidup mereka.
Menyikapi hal itulah, maka perlu sekali pendidikan itu menjadi poin terdepan untuk dikelola secara sistematis, efektif dan efisien serta konsisten yang didasarkan oleh berbagai sudut pandang teoretikal dan praktikal sepanjang itu sesuai dengan lingkungan manusia itu sendiri.
Lingkungan pendidikan merupakan salah satu unsur di dalam pendidikan sebagai sebuah system.Untuk penyelenggaraan pendidikan dan pencapaian tujuan pendidikan yang maksimal lingkungan pendidikan yang aman nyaman dan kondusif apalagi yang edukatif tentunya sangatlah amat berpengaruh sekali. Pembahasan lingkungan pendidikan pada dasarnya juga membahas hubungan serta pengaruh pendidikan dan lingkungannya. Disamping itu juga makalah ini untuk memenuhi tugas kelompok dalam mata kuliah Ilmu pendidikan.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut diatas, maka rumusan masalah makalah ini mencakup beberapa permasalahan dari Ilmu Pendidikan yaitu sebagai berikut :
1. Apakah pengertian lingkungan pendidikan itu ?
2. Ada beberapa macamkah lingkungan Pendidikan itu ?
3. Apa saja hubungan di antara tripusat pendidikan tersebut?
1.3 Ruang Lingkup
Menjelaskan tentang Lingkungan Pendidikan dan seluk beluknya
1.4 Tujuan Penulisan
Tujuan merupakan ungkapan sasaran – sasaran yang ingim dicapai dalam makalah ini. Dan dalam makalah ini memiliki tujuan sebagai berikut
1. Mengetahui tentang pengertian Lingkungan Pendidikan
2. Mengetahui beberapa macam Lingkungan Pendidikan dan hubungannya
3. Untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Ilmu Pendidikan Islam
BAB II
LINGKUNGAN PENDIDIKAN
2.1 Pengertian Lingkungan
Lingkungan dalam pengertian umum, berarti mencakup hal –hal di sekililing kita, yang kita terkait kepadanya secara langsung mauun tidak langsung yang hidup dan kegiatan kita berhubungan dan tergantung padanya Menurut Sartain (ahli psikologi Amerika), yang dimaksud lingkungan itu adalah meliputi kondisi dan alam dunia ini yang dengan cara - cara tertentu mempengaruhi tingkah laku kita, pertumbuhan, perkembangan atau life processes. Lingkungan adalah sesuatu yang berada di luar batasan-batasan kemampuan dan potensi genetik seseorang dan ia berperan dalam menyiapkan fasilitas-fasilitas atau bahkan menghambat seseorang dari pertumbuhan.
Dalam literatur pendidikan, Lingkungan pendidikan biasanya disamakan dengan institusi atau lembaga pendidikan. Menurut Muhammad Kosim LA, MA ” Lingkungan pendidikan adalah suatu institusi atau kelembagaan dimana pendidikan tersebut berlangsung yang keberadaannya akan mempengaruhi proses pendidikan tersebut berlangsung,
Meskipun lingkungan tidak bertanggung jawab terhadap kedewasaan anak didik, namun merupakan faktor yang sangat menentukan yaitu pengaruhnya yang sangat besar terhadap anak didik, sebab bagaimanapun anak tinggal alam satu lingkungan yang disadari atau tidak pasti akan mempengaruhi anak.
Dalam lapangan pendidikan, arti lingkungan itu luas sekali, yaitu segala sesuatu yang berada di luar diri anak, dalam alam semesta kita. Lingkungan ini mengitari manusia sejak manusia dilahirkan sampai dengan meninggalnya.
Antara lingkungan dan manusia ada pengaruh yang timbal balik, artinya lingkungan mempengaruhi manusia, dan sebaliknya, manusia juga mempengaruh lingkungan di sekitamya. Lingkungan sekitar yang dengan sengaja digunakan sebagai alat dalam proses pendidikan dan juga sebagai tempat mendapatkan pendidikan disebut dengan lingkungan pendidikan
Secara umum fungsi lingkungan pendidikan adalah membantu peserta didik dalam interaksi dengan berbagai lingkungan sekitarnya, utamanaya berbagai sumber daya pendidikan yang tersedia, agar dapat mencapai tujuan pendidikan yang optimal.
2.2 Macam – macam Lingkungan pendidikan
Lingkungan pendidikan sangat dibutuhkan dalam proses pendidikan, sebab lingkungan pendidikan tersebut berfungsi menunjang terjadinya proses KBM Kegiatan Belajar Mengajar secara aman, nyaman, tertib, dan berkesinambungan. Dengan suasana tersebut, maka proses pendidikan dapat diselenggarakan menuju tercapainya tujuan pendidikan yang diharapkan.
A. Lingkungan Keluarga
Bagi kebanyakan anak, lingkungan keluarga merupakan lingkungan pengaruh inti, setelah itu sekolah dan kemudian masyarakat. Keluarga dipandang sebagai lingkungan dini yang dibangun oleh orang tua dan orang - orang terdekat. Pendidikan ini berlangsung tanpa organisasi, yakni tanpa orang tertentu yang diangkat atau ditunjuk sebagai pendidik, tanpa suatu program yang harus diselesaikan dalam jangka waktu tertentu, tanpa evaluasi yang formal berbentuk tujuan.
Dalam bentuknya keluarga selalu memiliki kekhasan. Setiap keluarga selalu berbeda dengan keluarga lainnya. Ia dinamis dan memiliki sejarah “ perjuangan, nilai - nilai, kebiasaan ” yang turun temurun mempengaruhi secara akulturatif (tidak tersadari).
Sebagaian ahli menyebutnya bahwa keluarga merupakan miniatur dan pada masyarakat dan kehidupannya, maka pengenalan kehidupan keluarga sedikit atau banyak pasti akan memberi warna pada pandangan anak terhadap hidup bermasyarakat. Dan juga corak kehidupan pergaulan di dalam keluarga akan ikut menentukan atau mempengaruhi perkembangan diri anak
Bahkan Bapak Pendidikan, RM. Soewardi Suryaningrat atau lebih dikenal dengan sebutan Ki Hajar Dewantara, menyebutkan bahwa keluarga itu bagi tiap – tiap orang adalah alam pendidikan permulaan. Orang tua sebagai pendidik, dan si anak sebagai anak didik. Oleh karena tu , keluarga mesti dan harus menciptakan suasana yang edukatif agar tujuan pendidikan tercapai.
Pengaruh keluarga amat besar dalam pembentukan pondasi kepribadian anak. Keluarga yang gagal membentuk kepribadian anak biasanya adalah keluarga yang penuh konflik, tidak bahagia, tidak solid antara nilai dan praktek, serta tidak kuat terhadap nilai-nilai baru yang rusak. Lebih jelasnya, kepribadian anak tergantung pada pemikiran dan tingkah laku kedua orang tua serta lingkungannya.
Keluarga sendiri bagi anggotanya memiliki fungsi:
1. Proteksi ( Perlindungan )
2. Rekreasi
3. Inisiasi ( Perkenalan )
4. Sosialisasi ( Pewaris nilai – nilai dan norma )
5. Edukasi ( Belajar )
Sedangkan Keluarga sebagai kawah candra dimuka pendidikan anak memiliki beberapa tujuan :
1. Sebagai pengalaman pertama masa kanak – kanak
2. Menjamin kehidupan emosional anak
3. Menanamkan dasar pendidikan mora
4. Memberikan dasar pendidikan sosial.
5. Meletakkan dasar - dasar pendidikan agama bagi anak-anak.
Beberapa faktor yang nantinya hal ini bisa mendukung agar dalam lingkungan keluarga itu dapat menjadi lingkungan yang edukatif. adalah faktor sosial ekonomi keluarga, faktor keutuhan keluara, dan yang terakhir adalah sikap dan kebiasaan orang tua.
B. Lingkungan Sekolah
Sekolah merupakan lembaga formal sangat menentukan membentuk kepribadian anak yang maksimal. Sering juga sekolah disebut lembaga pendidikan kedua yang berperan dalam pendidikan.
Hal ini cukuplah beralasan , mengingat sekolah merupakan tempat khusus dalm menuntut ilmu penetahuan. Sekolah yang telah memberikan lingkungan yang menunjang bagi kesuksesan pendidikan maka sekolah itu secara langsung dan tidak langsung memberikan sentuhan perlakuan kepada anak. Lingkungan sekolah yang sehat diyakini dapat memberikan rasa nyaman dan meningkatkan kualitas belajar mengajar, sehingga mampu meningkatkan minat belajar siswa dan mendorong siswa untuk meraih prestasi
Disebut sekolah bilamana dalam pendidikan tersebut diadakan di tempat tertentu, teratur, sistematis, mempunyai perpanjangan dan dalam kurun waktu tertentu, berlangsung mulai dari pendidikan dasar sampai pendidikan tinggi, dan berdasarkan aturan resmi yang telah ditetapkan.
C. Lingkungan Masyarakat
Menurut kodratnya manusia adalah makhluk masyarakat . Manusia selalu hidup bersama dan berada di tengah – tengah manusia yang lain untuksaling berinteraksi. Keadaan ini terjadi karena dalam diri manusia terdapat dorongan untuk hidup bermasyarakat di samping adanya juga dorongan keakuan.
Masyarakat bila dilihat dari konsep sosiologi adalah sekumpulan manusia yang bertempat tinggal dalam suatu kawasan dan saling berinteraksi sesamanya untuk mencapai tujuan. Secara kualitatif dan kuantitatif, anggota masyarakat terdiri dari anggota keluarga yang heterogen ( majemuk ).
Dalam konteks pendidikan, Masyarakat adalah sekumpulan banyak orang dengan berbagai ragam kualitas diri mulai dari atas sampai bawah. Ia adalah Laboratorium besar tempat para anggotanya mengamalkan apa yang dimilikinya. masyarakat merupakan lingkungan - lingkungan keluarga dan sekolah. Pendidikan yang dialami dalam masyarakat ini, telah mulai ketika anak-anak untuk beberapa waktu setelah lepas dari asuhan keluarga dan berada di luar dari pendidikan sekolah. Dengan demikian, berarti pengaruh pendidikan tersebut tampaknya lebih luas.
Corak dan ragam pendidikan yang dialami seseorang dalam masyarakat banyak sekali, ini meliputi segala bidang, baik pembentukan kebiasaan -kebiasaan, pembentukan pengertian - pengertian (pengetahuan ), sikap dan minat, maupun pembentukan kesusilaan dan keagamaan
Masyarakat sebagai lembaga pendidikan non formal, juga menjadi bagian penting proses pendidikan , tetapi tidak terikat peraturan – peraturan tertentu yang ketat dan tetap. Masyarakat yang terdiri dari kelompok atau beberapa individu yang beragam akan mempengaruhi proses pendidikan. Entah itu berdampak positif ataupun berdampak sebaliknya.
Mengingat pentingnya peran masyarakat sebagai pendidikan , maka setiap individu sebagi anggota masyarakat haruslah menciptakan suasana yang aman dan nyaman demi keberlangsungan proses pendidikan yang ada di dalamnya.
Lalu bagaimanakah ciri – ciri lingkungan masyarakat yang baik dan edukatif ?
Tentunya, lingkungan masyarakat yang baik memiliki ciri dapat mendorong peserta didik atau anak untuk bisa maju menjadi lebih baik.
Di negara kita Indonesia sendiri dikenal adanya konsep pendidikan berbasis masyarakat (COMMUNITY BASID EDUCATION ) sebagai upaya untuk pemberdayaan masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan. Bisa disebut masyarakat ini adalah masyarakat yang warganya belajar ( Masyarakat Pembelajar ). Ciri – cirinya yang menonjol adalah memiliki budaya baca, menulis, dan bertanya serta bermoral. Meskipun konsep ini sering dikaitkan dengan lembaga pendidikan formal ( sekolah ), namun konsep ini menunjukkan bahwa kepedulian masyarakat sangat dibutuhkan sekali.





2.3 Hubungan Timbal balik tri pusat pendidikan







.


Keterangan :
Dari bagan ini dapat kita perhatikan bahwa keterpaduan dan kesatubahasaan antara 3 lingkungan pendidikan bias dipastikan tujuan pendidikan tersebut akan mudah tercapai.
Ketiga sudut segitiga dalam lingkaran itu menggambarkan upaya maksimal yang dterus diupayakan oleh masing – masing Lingkungan pendidikan melalui kerja sama yang terpadu. Sedangkan lingkaran itu menunjukkan bahwa secara fungsional mereka bertanggung jawab akan pendidikan peserta didik.









BAB III
PENUTUP


3.1 Kesimpulan
Ada beberapa poin yang dapat kita simpulkan dari beberapa hala uraian diatsa mengenai lingkungan pendidikan. Beberapa poin trsebut adalah :
1. Lingkungan Keluarga adalah lingkungan yang meletakkan dasar – dasar pendidikan yang pertama secara mental spiritual , dalam segi pembentukan kebripadian, nilai –nilai luhur moral dan agama sejak kelahirannya.
2. Sedangkan di lingkungan sekolah secara akademik konseptual merupakan sambungan yang dilanjutkan dan dikembangkan dengan berbagai macam materi pendidikan berupa ilmu daan ketrampilan ( life skills )
3. Beda di masyarakat, di lingkungan ini memiliki peran serta mengawasi, menyalurkan dan membina serta meningkatkan pendidikan itu.
4. Setiap pusat pendidikan dapat berpeluang memberikan kontribusi yang besar dalam ketiga kegiatan pendidikan, yakni:
1. pembimbingan dalam upaya pemantapan pribadi yang berbudaya
2. pengajaran dalam upaya penguasaan pengetahuan
3. pelatihan dalam upaya pemahiran keterampilan.














DAFTAR PUSTAKA

Slameto. 1991. Belajar dan Faktor - faktor yang Mempengaruhuinya. Jakarta : Rineka Cipta.
Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati. 2001. Ilmu Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta.
Ki Hajar Dewantara. 1977. Bagian Pertama Pendidikan. Yogyakarta: Majelis Luhur Persatuan Taman Siswa.
Tirtarahardja, Umar dan S.L. La Sulo. 2005. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta
Rasyad, Aminuddin, M. Arifin. 1992. Dasar – dasar Pendidikan. Jakarta : Dirjen Pembinaan Kelembagaan Agama Islam dan Universitas Terbuka
Rohman, Arif. 2009. Memahami Pendidikan dan Ilmu Pendidikan. Yogyakarta : LaksBang Mediatama

Tidak ada komentar: