Kamis, 10 Desember 2009




PMII Harus Ciptakan Sinergitas Gerakan Kampus di hari anti korupsi
Manado, Ketua PB Nadlatul Ulama KH Hasyim Muzadi mengatakan, jajaran Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) harus mampu menciptakan sinergitas gerakan dalam kampus dan orientasi pendidikan diluar kampus.
"Selama ini ada ketidakseimbangan gerakan PMII di dalam kampus dan luar kampus, sehingga di dalam kampus menjadi kosong dan diambil alih kelompok yang berfikir bukan Islam Indonesia, tapi Islam global," kata Muzadi, saat memberikan materi pada Sarasehan Nasional dan Musyawarah Pimpinan Nasional (Muspimnas) PMII di Manado, Kamis (10/12).
Di hadapan ratusan peserta sarasehan PMII itu, Muzadi mengatakan pergerakan itu harus dinamis, karena mahasiswa mengandung tiga makna, yakni keilmuan, kritisisme, dan pengembangan. Oleh karena itu, katanya, tidak boleh orang PMII tidak lulus dari organisasi PMII itu sendiri, karena paham ke-NU-an yang menjadi pondasi berfikir dan berpijak PMII adalah barometer paham Islam Indonesia.
Melalui materi yang bertajuk "Memotret Kembali Wajah Pendidikan dan Keagamaan di Indonesia" yang dibawakan Muzadi selaku mantan Ketua PMII Jawa Timur itu, menekankan agar PMII harus menjadi pendorong terjadinya sinergi
Muzadi berharap agar PMII dikonsolidasikan kembali, seiring keberhasilan membawakan moderasi NU ke seluruh dunia, sebagai kelanjutan dari komite hijaz.
Proses internasionalisasi atau gerakan 'go internasional', apa yang dibawa adalah nilai NU itu sendiri, PBNU sekarang mendapat banyak jatah dari sekkolah, baik yang beasiswa maupun biaya sendiri. "PMII pun punya peluang nanti keliling bersama saya go internasional, tapi harus bisa berbahasa inggris dan Arab," katanya.
Sementara, desakan untuk menuntaskan segala kasus korupsi juga muncul dari massa dari PMII Blitar. Kemarin, mereka menggelar aksi teatrikal. Mereka longmarch dari markasnya di Jalan Nias menuju perempatan Lovi Jalan A Yani. Dalam aksinya, mereka menuntut kepada pemerintah agar segera menuntaskan kasus korupsi dengan cara mengadili koruptor sesuai dengan hukum yang berlaku. Selain itu, mereka juga menolak segala bentuk KKN dan mengajak masyarakat untuk mengawasi para penguasa. "Kami sengaja menggelar aksi ini, sebagai bentuk seruan kepada masyartakat. Agar ikut serta dalam mengawal kasus korupsi terutama yang terjadi di Blitar," kata koordinator aksi dari PMII yang bernama Asrofi kemarin.
Menurut dia, pemberantasan korupsi sebenarnya sudah terjadi sejak era reformasi. Namun, tindak korupsi malah tidak berkurang tapi malah terus terjadi. "Untuk itu, mulai detik ini segala bentuk tindak korupsi harus dienyahkan dari Bumi pertiwi," katanya saat orasi kemarin.